BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Erupsi
gigi adalah gerakan bodily gigi dari posisi perkembangannya di dalam prosesus
alveolaris* menuju posisi fungsional di dalam rongga mulut. Banyak faktor yang mempengaruhi
erupsi gigi, salah satunya adalah nutrisi. Nutrisi dan keadaan sosial ekonomi
memiliki pengaruh pada erupsi gigi. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan
keterlambatan erupsi gigi. Tahapan erupsi gigi terdiri dari erupsi molar
pertama dan incisivus permanen, erupsi caninus, premolar, dan molar ketiga,
serta erupsi molar ketiga.
1.2. Rumusan Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan erupsi gigi ?
2.
Apakah
faktor yang dapat memengaruhi erupsi gigi ?
3.
Apa saja
tahapan dalam erupsi gigi ?
4.
Apa prinsip
utama erupsi gigi ?
5.
Bagaimana
proses terjadinya erupsi gigi ?
1.3. Tujuan
1.
Mengetahui
definisi erupsi gigi.
2.
Mengetahui
faktor yang dapat memengaruhi erupsi gigi.
3.
Mengetahui
tahapan dalam erupsi gigi.
4.
Mengetahui
prinsip utama erupsi gigi.
5.
Mengetahui
tentang proses terjadinya erupsi gigi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Definisi Erupsi Gigi
Erupsi gigi adalah gerakan bodily
gigi dari posisi perkembangannya di dalam prosesus alveolaris* menuju posisi
fungsional di dalam rongga mulut.
2.2. Faktor yang Dapat Memengaruhi Erupsi
Gigi
Banyak faktor yang mempengaruhi erupsi
gigi, salah satunya adalah nutrisi. Nutrisi sangat penting untuk pertumbuhan
dan perkembangan seseorang, termasuk erupsi gigi. Pertumbuhan dan perkembangan
gigi dan mulut dipengaruhi zat gizi, baik secara sistemik maupun secara lokal.
Pada tahap dini pertumbuhan gigi, dipengaruhi oleh sejumlah faktor, yaitu Ca,
P, F, dan vitamin dalam diet.
Nutrisi dan keadaan sosial ekonomi
memiliki pengaruh pada erupsi gigi. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan
keterlambatan erupsi gigi. Anak-anak yang berasal dari tingkat sosial ekonomi
tinggi memperlihatkan erupsi gigi lebih cepat dibandingkan dengan anak-anak
yang berasal dari tingkal sosial ekonomi rendah. Hal ini berhubungan dengan
nutrisi yang diperoleh anak-anak dengan tingkat sosial ekonomi tinggi lebih
baik.
2.3. Tahapan dalam Erupsi Gigi
Sebelum mengetahui tahapan dalam erupsi gigi, ada 3 periode gigi,
yaitu :
a.
Gigi susu/decidui
: 6 bulan – 6 tahun
b.
Gigi bercampur : 6
tahun – 13 tahun (gigi susu dan permanen)
c.
Gigi permanen : 13
tahun ke atas
Sedangkan
tahapan dalam erupsi gigi, sebagai berikut :
1.
Tahapan Erupsi
Gigi Sulung
a.
Gigi seri pertama
dan kedua rahang bawah, diikuti gigi seri rahang atas pada usia 6-12 tahun.
b.
Gigi taring rahang
atas diikuti rahang bawah, pada usia sekitar 16-24 bulan.
c.
Gigi geraham
pertama pada usia 13-24 bulan.
d.
Gigi geraham kedua
erupsi kira-kira pada usia 23-33 bulan.
2.
Tahapan Erupsi
Gigi Permanen
a.
Erupsi molar
pertama dan incisivus terjadi pada umur antara 6-8 tahun.
b.
Erupsi caninus,
premolar, dan molar kedua terjadi pada umur antara 10-13 tahun.
c.
Erupsi molar
ketiga terjadi antara umur 17-21 tahun
2.4.
Prinsip Utama Erupsi Gigi
1.
Pada
gigi yang akan erupsi selalu akan diawali dengan terjadinya proses pada bagian
atau pada lingkungan di dalam tulang (interosseous).
2.
Pergerakan
gigi selama erupsi melalui jalur yang disediakan oleh tulang atau jaringan
lunaknya. Oleh karena itu, bisa terjadi gangguan atau kegagalan gigi erupsi
jika jalur yang dibutuhkan tidak disediakan, misalnya gigi susu atau gigi
permanen yang tidak erupsi walaupun sudah melewati waktunya.
3.
Pembentukan
tulang dan akar akan membantu gigi dapat bergerak erupsi ke area epitelium
oral dan ke posisi dalam lengkung rahang pada dataran oklusal (area
pengunyahan).
2.5. Proses Terjadinya Erupsi Gigi
Erupsi gigi merupakan suatu proses
kompleks dan berkesinambungan dari rangkaian lingkaran-lingkaran hidup gigi,
terdiri atas fase inisiasi, proliferasi, morfodiferensiasi, aposisi,
kalsifikasi, dan juga erupsi. Pada gigi sulung sesudah erupsi akan diikuti
dengan eksfoliasi, sedangkan pada gigi permanen erupsi merupakan fase terakhir.
Erupsi merupakan salah satu indikator pertumbuhan dan perkembangan gigi.
BAB
III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Erupsi gigi adalah
gerakan bodily gigi dari posisi perkembangannya di dalam prosesus
alveolaris* menuju posisi fungsional di dalam rongga mulut. Erupsi gigi merupakan suatu proses kompleks dan berkesinambungan
dari rangkaian lingkaran-lingkaran hidup gigi, terdiri atas fase inisiasi,
proliferasi, morfodiferensiasi, aposisi, kalsifikasi, dan juga erupsi. Erupsi merupakan
salah satu indikator pertumbuhan dan perkembangan gigi.
3.2.
Saran
Pengetahuan tentang erupsi gigi
normal sangat penting untuk mengetahui apakah keterlambatan atau percepatan
erupsi itu disebabkan oleh faktor lokal atau genetik atau sistemik. Nutrisi yang
diberikan kepada anak juga memengaruhi erupsi gigi karena kekurangan nutrisi dapat
menyebabkan keterlambatan erupsi gigi. Dengan menjaga kebersihan dan kesehatan
gigi juga dapat memberikan nilai estetika setelah erupsi gigi.
Referensi
Ireland,
Robert. Kamus Kedokteran Gigi. Buku Kedokteran EGC. Jakarta: 2015.
Bakar,
Abu. Kedokteran Gigi Klinis Edisi 2. CV. Quantum Sinergis Media. Yogyakarta:
2014.
Sadono
Djamil, Melanie. A-Z Kesehatan Gigi Panduan Lengkap Kesehatan Gigi Keluarga.
PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Solo: 2011.
Willyanti,
Soewondo, dkk. Erupsi Gigi Sulung pada Anak dengan Riwayat Lahir Prematur,
Berat Badan Lahir Rendah. MKB Volume 46 Nomor 1. Bandung: 2014.
Sukma,
Normayanti, dkk. Hubungan antara Status Gizi dengan Status Erupsi Gigi Molar
Ketiga. IDJ Volume 1 Nomor 1. Yogyakarta: 2012.